Saturday, February 11, 2017

Kisah Sedekah Ali Komaruddin Selamatkan Istrinya dari Operasi Caesar

Setelah bersedekah, sang istri pun tidak jadi dioperasi caesar. Padahal, sebelumnya hanya jalan ini yang harus ditempuh demi keselamatan sang istri dan jabang bayi yang dikandungnya. Allah benar-benar Maha Kuasa.

Jika harus memilih, melahirkan dengan caesar atau normal, kebanyakan ibu-ibu pasti akan memilih normal. Pasalnya, melahirkan dengan cara normal, biayanya lebih murah dan efeknya pun tidak terlalu besar dibandingkan dengan cara caesar.
kisah-ali-komaruddin

Hal itu pula yang dipilih Ali Komaruddin (30-an tahun) saat istrinya hendak melahirkan. Hanya saja, vonis dokter berkata lain bahwa sang istri harus dioperasi caesar untuk mengeluarkan bayi dari rahimnya. Seketika saja, ucapan dokter tersebut membuatnya terkejut. Kata dokter, sang istri harus dioperasi  karena tubuh sang istri mungil, sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Apalagi, kondisi bayi sungsang (terbalik).

Seketika bayangan Ali  adalah keselamatan istri dan anak. Lebih dari itu, ia juga sedang tidak memiliki uang. Yang ada di kantongnya hanya sebesar Rp. 250.000,-. Dengan cara normal saja, uang segitu mungkin tidak cukup, apalagi  pakai cara caesar. Pada saat  itu, sekurang-kurangnya harus butuh uang sebesar Rp. 5.000.000,- untuk biaya operasi caesar.

Ali bingung. Otaknya selalu berpikir dan berdoa agar jangan sampai operasi caesar yang menjadi pilihannya. Tetapi, bagaimana caranya? Ia sendiri hanya pegawai biasa di sebuah perkantoran. Gajinya tidak seberapa dan kadang habis kalau sudah memasuki  pertengahan bulan. Bahkan, minggu kemarin saja baru pinjam uang dan belum bisa dikembalikan. Kalau jalan caesar yang  akan diambil, berapa besar lagi uang yang akan ia  keluarkan. Sudah  barang tentu, utangnya pun akan semakin menumpuk.

Namun, Ali tetap tidak mau menolak takdir Tuhan. Dengan kata lain, kalaupun memang harus jalan caesar yang diambil, ia pun hanya bisa pasrah. Sebab, semuanya ada di tangan Allah. Dokter itu hanya  washilah (perantara). Baginya, yang penting adalah keselamatan istri dan anak. Apapun akan ia lakukan, yang penting semuanya baik-baik saja.

Dalam situasi demikian, tiba-tiba Ali teringat petuah Ustadz Yusuf Manshur yang pernah ia dengar bahwa sedekah itu bisa menolong seseorang yang sedang kesulitan. Tidak berhenti sampai di situ, Ali pun masih ingat kelanjutan ucapan Ustadz Yusuf Manshur, yaitu sedekah yang terbaik adalah menyedekahkan yang dianggap kita paling berharga. Karena saat itu Ali hanya memiliki  uang Rp. 250.000,- dan ia anggap itu yang paling berharga. Maka ia pun menyedekahkan semua uang itu.

Setelah itu Ali tidak lagi memikirkannya. Sebab, ia sudah benar-benar ikhlas melepas uang segitu-gitunya di jalan Allah, sembari berharap bahwa ada keajaiban di balik apa yang dilakukannya. Tidak lupa, Ali pun menguatkannya dengan puasa dan shalat sunnah.

Waktu persalinan pun tiba. Ali harap-harap cemas. Dalam pikirannya kembali terbayang operasi caesar. Jangan sampai jalan ini yang akan ditempuh oleh dokter nanti. Namun, seketika itu ia kembali teringat untuk selalu pasrah kepada Allah Swt. Ia pun terus berdzikir kepada Allah, semoga jalan terbaik akan berpihak kepadanya. Sebagai umat beragama, ia pun tak lupa mengambil wudhu dan shalat sunnah lagi, lalu membaca al-Qur’an Surat Yasin pun menjadi bacaannya kala itu. Tidak ada yang mengajarkannya, hanya saja ia spontan ingin membaca surat itu. Yang ia tahu bahwa surat Yasin banyak fadhilahnya (keutamaannya).

Waktu terus berjalan. Di tengah penantian yang tidak karuan tersebut, kabar baik pun datang. Ternyata, sang istri tidak jadi dioperasi. Dengan kata lain, persalinan sang istri bisa lewat jalan normal. Ali pun seketika mengucap syukur kepada Allah. Ia sujud syukur. Seketika  itu juga ia ingat akan kekuatan sedekah yang belum lama ia lakukan. Ternyata, sedekah itu benar-benar manjur.

Namun, Ali belum begitu tenang sebelum istrinya benar-benar melahirkan. Setelah menunggu penantian yang tidak begitu lama, sekitar 15 menit, akhirnya bayi  yang ditunggu-tunggu itu lahir ke dunia. Suara tangis bayi seolah-olah memecah seluruh isi ruangan persalinan. Ketika itulah  tak kuasa Ali menahan keharuannya. Matanya berkaca-kaca, seolah ia menahan tangis bahagia yang luar biasa.
Sang istri melahirkan dengan kondisi selamat. Bayinya juga sehat dan tidak ada kecacatan sama sekali. Kebahagiaan ganda pun benar-benar dirasakan oleh Ali, yang baru kali itu merasakan betapa perjuangan seorang  ibu ketika  akan melahirkan anaknya.

Lebih dari  itu, ia pun semakin yakin akan kekuatan sedekah. Ternyata, apa yang dikatakan Ustadz Yusuf Manshur kini bukanlah “pepesan kosong”. Semuanya telah terbukti di depan matanya sendiri bahwa hanya  dengan Rp. 250.000,-, seandainya jalan caesar yang dipilih oleh dokter.

Allah benar-benar Maha Kausa. Dia membalasnya berkali-kali lipat. Hitung saja, dari angka Rp. 250.000,- ke Rp. 5.000.000,- berapa kalikah perbedaannya? Hampir dua puluh  kali (20) lipat. Karena itu, jangan pernah ragu akan kekuatan sedekah. Sejak itu, Ali pun semakin rajin bersedekah.

No comments:

Post a Comment