Thursday, February 9, 2017

Kisah Zaid bin Khattab Sahabat Nabi

Zaid bin Khattab adalah saudara Umar bin Khattab dari pihak ayahnya. Ia lebih tua dibandingkan Umar bin Khattab. Zaid bin Khattab termasuk orang-orang dalam golongan awal yang memeluk agama Islam. Ia lebih dahulu memeluk agama Islam dibandingkan Umar bin Khattab.

kisah-zaid-bin-khattab

Di antara kelebihannya adalah memiliki keahlian dalam menunggang kuda. Selain itu, badannya tinggi dan tegap serta tampak berwibawa ketika ia berjalan.

Ketika kaum muslim berhijrah ke Madinah, Zaid mendapat tugas untuk menjaga muslim yang lemah. Ia bersama Umar dan keluarganya serta kaumnya berhijrah ke Madinah.

Pada suatu ketika, Rasulullah menyeru kaum muslim untuk berjihad di jalan Allah. Zaid adalah orang yang pertama menyambut seruan Rasulullah. Zaid ingin membela agama Allah dengan hanya mengharapkan ridha dari Allah. Zaid ikut bertempur di medan Perang Badar. Pasukan muslim berhasil  memukul mundur pasukan Quraisy.

Sekitar setahun kemudian, terjadi pertempuran di Uhud. Dengan penuh semangat, Zaid menyerang musuh. Pada saat itu, Umar berkata kepada Zaid, “Ambillah baju perangku untuk melindungimu dari tusukkan panah.” Zaid dengan tegas menolaknya karena ia ingin mati syahid seperti Umar.

Setelah Rasulullah wafat, muncul orang yang mengaku sebagai nabi. Hal itu jelas melanggar ajaran agama Islam karena Rasulullah adalah Nabi dan Rasul Allah yang terakhir. Orang-orang itu termasuk dalam golongan orang yang murtad dari agama Islam. Oleh karena itu, pasukan muslim yang dipimpin Khalid bin Walid  pergi  ke Yamamah untuk menumpas mereka. Diantara pasukan muslim itu terdapat Zaid bin  Khattab. Sekali lagi, ia ingin membela agama Allah. Pada saat itu, ia menjadi pembawa bendera perang dari kaum Anshar.

Dalam pertempuran di Yamamah, Zaid berhasil membunuh Rajjal bin Anwafah. Dahulunya, Rajjal memeluk agama Islam, tetapi kemudian bersekutu dengan kaum murtad. Rajjal termasuk tokoh penting bagi golongannya. Oleh karena itu, kematiannya melemahkan pasukan kaum murtad.

Dalam pertempuran itu, pasukan Khalid bin Walid mampu mengalahkan golongan murtad. Namun, Zaid bin Khattab mati syahid.

Ketika mendengar kematian saudaranya, Umar berkata, “Zaid bin Khattab telah mendahuluiku dalam dua hal kebaikkan. Pertama, ia lebih dahulu memeluk agama Islam. Kedua, ia mati syahid,” Demikianlah, Zaid bin Khattab mengorbankan jiwanya demi untuk tegaknya agama Allah.

No comments:

Post a Comment